1. Nama, nasab dan kurun hidupnya
Abu ‘Abdullah Muhammad bin 'Abdullah bin Muhammad bin
Hamdun bin Hakam bin Nu’aim bin al-Bayyi al-dabbi al-Tahmani al-Naisaburi atau
yang lebih dikenal sebagai Abu ‘Abdullah al-Hakim al-Nisaburi atau Ibn
al-Bayyi’ atau al-Hakim Abu ‘Abdullah
lahir di Naisabur pada hari senin 12 Rabi’ul Awal 321 H.
Ayah al-hakim, Abdullah bin Hammad bin Hamdun adalah
seorang pejuang yang dermawan dan ahli ibadah yang sangat loyal terhadap
penguasa bani Saman yang menguasai daerah Samaniyyah. Dalam catatan sejarah daerah
Samaniyah pada abad ke 3 telah melahirkan ahli hadits ternama diantaranya Imam
al-Bukhari, Imam Muslim, Abu Daud, al-Tirmidzi, al-Nasa'I, dan ibn Majah. Di tempat inilah
al-Hakim dilahirkan dan dibesarkan. Kondisi sosiokultural ini yang mempengaruhi
al-Hakim sebagai seorang pakar hadits abad 4 H
Abu Abdillah
Al-hakim menuntut ilmu di mulai semenjak masih kecil melalui berkat bimbingan
dan arahan ayah serta paman dari ibunya.Adapun pertama kali dia mendengarkan
hadits tahun 330 Hijriyah ketika baru berumur tujuh tahun.Dia mendapatkan
hadits secara imla’ dari Abu Hatim Ibnu Hibban pada tahun 334 Hijriyah. Setelah
itu, Abu Abdillah Al-hakim melakukan perjalannya mencari ilmu dari Naisaburi ke
Irak pada tahun 341 Hijriyah, selang beberapa bulan setelah Isamail As-Shaffar
meninggal dunia. Kemudian dia
melakukan ibadah haji dan selanjutnya meneruskan perjalannya mencari ilmu
kenegeri Khurasan, daerah ma wara’an an-nahri dan lainnya.
Abu Abdillah Al-hakim belajar ilmu qira’at dari Ibnul
Imam, Muhammad bin Abu Manshur Ash-Sharam, Abu Abu Ali bin An-Naqqar Al-Kuffi
dan Abu Isa Bakkar Al-Baghdadi. Dan, dia belajar tengtang madzhab dari Ibnu Abi
Hurairah, Abu Sahal Ash-Shu’luki dan Abu Al-Walid Hisan Bin Muhammad. Al-Hakim sering
berdiskusi dengan Al-Ja’labi, Ad-Daruquthni dan yang lain. Selama masa hidupnya (321- 405 H) beliau telah
memberikan kotribusi yang cukup besar dalam bidang ilmu hadis, melalui karya
monumentalnya Al-Mustadrak ‘ala al- ṣaḥiḥaini. Beliau
meninggal dalam usia 84 tahun, tepatnya pada bulan Shaffar 405 H.
2. Guru-guru al- Hakim
Adapun para guru Abu
Abdillah Al-hakim di naisaburi sendiri jumlahnya mencapai 1000 syaikh. Sedangkan guru-guru yang diperoleh selain dari
naisaburi pun kurang lebih 1000 syaikh. Diantara guru-gurunya adalah :
a)
Muhammad bin Ya’qub al-‘A’sam
b)
Muhammad bin Ali Al-Muzakkir
c)
Al-Daruqutni
d)
Ibnu Hibban
e)
Al-Hasan bin Ya’qub Al-Bukhari
f)
Abu Ali Al-Naisaburi
g)
Muhammad bi al-Qasim al-Ataki
h)
Ismail bin Muhammad al-Razi
i)
Abu Ja’far Muhammad bin Muhammad bin Abdillah
al-Baghdadi al-Jamal
j)
Ali bin Hamsad al-adl.
3. Murid-murid
al-Hakim
Banyak sekalii murid yang dimiliki oleh
al-hakim, di antara murid-murid al-Hakim yang pernah meriwayatkan hadis darinya
adalah :
a.
Abu Al-Falah bin Ubay bin al-Fawari
b.
Abu al-A’la al-Wasiti
c.
Muhammad bin Ahmad bin Ya’qub
d.
Abu Zarr al-Hirawi
e.
Abu Ya’la al-Khalili
f.
Abu Bakar al- Baihaqi
g.
Abu al-Qasim al-Qusyairi
h.
Abu Shaleh Al-Muadzin
i.
Az-Zaki Abdul Hamid Al-buhari
j.
Utsman Bin Muhammad Al-Mahmahi
k.
Abu Bakar Ahmad bin Ali Bin Khalaf Asy-Syairazi, dan masih banyak yang lainnya.
4. Karya-karya al- Hakim
Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, al- Hakim
adalah salah satu intelektual muslim yang hidup pada aabad 4 H. Beliau termasuk
ulama yang memegang komitmen keilmuannya. Di antara kitab-kitab yang pernah di
tulis al-Hakim adalah :
a) Takhrij
al-Sahihain
b) Tarikh
al-Naisabur
c) Fadail
al-Imam al-Syafi’i
d) Fadail
al-Syuyukh
e) Al-‘Ilal
f) Tarikh
‘Ulama al-Naisabur
g) Al-Madkhal
ila ‘Ilm al-Sahih
h) Al-Madkal ila al-Iklil, Ma’rifah ‘Ulum
al-Hadis,
i)
Al-Muzakkina li Ruwat al-Akhbar
Oleh: Ulah, Ridho dan Ida dan di-edit oleh Wisnu Al-Farisy
0 komentar:
Posting Komentar