Sahabat Wisnoe . . .
Mari belajar manuskrip yuk . . selamat menikmati sajian kami, semoga bermanfaat . . .
Berbagai macam cara telah kami kerahkan untuk
mencari data yang valid mengenai manuskrip al-Qur’an yang berada di banten.
Mulai dari mencari data melalui internet, maupun data-data yang berada di
perpustakaan. Setelah memilah dan meneliti berbagai macam buku yang mengenai
tentang hal tersebut, akhirnya kami menemukan kupasan mengenai manuskrip
al-Qur’an yang berada di Banten yang ditulis oleh Ali Akbar, M.Hum.
Dalam
tulisannya tersebut beliau memaparkan bahwa manuskrip yang ia temukan di Banten
berjumlah lima buah Naskah. Dua mushaf di masjid Agung Banten, dua mushaf
ditemukan di makam Sultan Maulana Yusuf, dan satu buah dipemakaman Pangeran
Mas.
Berikut ini deskripsi tentang mushaf-mushaf tersebut
yang diberi tanda dari A sampai E:
1.
Naskah A yang
terdapat di Masjid Agung Banten. Ukuran Naskah 45 x 30 cm, teks 40 x 23 cm.
kondisi naskah sudah sangat menghawatirkan dikarenakan Kertasnya sudah rapuh
dan jilidannya lepas. Pengeurus masjid tidak memperkenankan mengambil mushaf
itu dari kotaknya, mushaf tersebut sudah tidak lengkap lagi, caption yang
terdapat di sebelah naskah menyatakn bahwa mushaf tersebut ditulis pada 1553 M
oleh Faqih Najmuddin. Namun, yang
mengatakan bahwa mushaf ini ditulis oleh Faqih najmuddin pada tahun 1553 M
belum ada buktinya. Kertas yang digunakan adalah kertas Eropa, namun cap tas
itu tidak dapat diidentifikasi, tinta yang digunakan adalah hitam, kecuali
kepala surat dan lafadz “ Allah “ yang menggunakan tinta merah. Gaya kaligrafi
yang digunakan ialah khat naskhi dengan kualitas yang cukup baik.
2.
Naskah B yang
terdapat di masjid Agung Banten, berukuran 30 x 18 cm, dan teksnya 22 x 11 cm.
al-Qur’an ini dengan terjemahan bahasa jawa. Agar naskah ini tetap terjaga maka
pengurusnya meletakkan mushaf al-Qur’an ini didalam kaca dan tidak boleh
dipegang oleh siapa pun kecuali pengurus.
3.
Naskah C yang
terdapat di Makam Sultan Maulana Yusuf, ukuran naskah 49 x 30 cm, teksnya 43 x
24 cm. sebagai mana mushaf di atas, bahwa mushaf ini juga tidak lengkap dan
sudah lepas jilidannya, artinya mushaf ini sekarang seperti lembaran-lembaran
yang berserakan. Tinta yang digunakan berwarna hitam dan untuk nama Allah
menggunakan tinta merah. Akhir ayat tidak bernomor, hanya diberi tanda
lingkaran dan berwarna kuning. Kertas eropa tebal yang digunakan dalam mushaf
tersebut dan Capnya tidak dapat diidentifikasi. gaya kaligrafi yang dipakai
ialah khat naskhi, dengan penguasaan pena yang begitu baik. Tidak ada kolopon
yang menjelaskan penulis dan tahun penulisannya. Namun, pada belakang bagian
mushaf tertulis “Qur’an iki waqof ing masjid Agung kiyahi Faqih Najmuddin”.
4.
Naskah D
terdapat satu wadah dengan naskah C. ukuran naskah 45 x 30 cm, teks 43 x 2 cm.
mushaf ini juga sungguh sangat menghawatirkan, selain dari mushafnya yang tidak
lengkap, teks dan tulisannya sudah tidak jelas lagi dikarenakan dimakan oleh
rayap. Tinta yang digunakan ialah warna hitam dan merah. Gaya kaligrafi yang
digunakan khat naskhi sederhana.
Naskah E terdapat di
makam Pangeran Mas. Ukuran naskah 39 x 25 cm, teksnya 30 x 115 cm. kondisi
mushaf 30 juz ini masih cukup baik, namun untuk bagian awal dan akhirnya
hilang. Tebal mushaf 10 cm, dengan jilidan kulit. Mushaf ini sangat berbeda
dengan mushaf dari Banten lainnya,
karena mushaf ini dilengkapi degan bacaan Qiraah sab’ah ditepi luar halaman,
ditulis dengan tinta biru dan merah. Gaya tulisan yang digunakan sama seperti
yang naskah C, namun tanda baca yang digunakan dalam mushaf itu berbeda. Mushaf
ini tidak berkolopon, sehingga tahun dan penulisnya tidak diketahui. Penjaga
mushaf ini pun tidak mengetahui asal usul mushaf ini.
0 komentar:
Posting Komentar