Home » » KITAB TARIKH MADINAH DIMASQY KARYA IBNU 'ASAKIR

KITAB TARIKH MADINAH DIMASQY KARYA IBNU 'ASAKIR


   

Pada Kesempatan ini kita akan membahas sedikit tentang Kitab Tarikh Madinah Dimasyq karya Ibnu 'Asakir. 
Kitab tarihk madinah dimasyq merupakan salah satu karangan Ibnu ‘Asaakir yang ditahqiq oleh Muhibbuddin Abi Sa’id Umar bin Ghurmah Al-Amruwi pada 1415 H.

Dari nama kitabnya saja dapat kita fahami bahwa kitab tarikh madinah ini membicara tentang kota Damaskus dan keadaan kota tersebut pada eranya. Namun, setelah kita selami lebih dalam maka kitab tarikh madinah dimasqy tidak hanya bercerita tentang kota damaskus karena ada kitab lain yang membicarakan tentnag kota Damaskus yang berjudul Tarikh Dimasqy karya Hamzah bin Asad bin Ali bin Muhammad Al-Tamimi (360 H- 555 H) yang di dalam kitab itu juga menceritakan tentang kota Damaskus, namun kitab Tarikh  Dimasqy ini hanya menceritakan tentang kota damaskus saja, sedangkan tarikh madinah dimasqy selain membicarakan tentang kota Damaskus ia juga mencerita kan tentang negeri syam (syiriah),  keutamaan negeri Syam, Masjid-masjidnya, Sungai-sungainya, serta biografi setiap orang yang memasuki negeri itu, baik dari kalangan nabi-nabi, khalifah-khalifah, ahli fiqih, para qadhi, para ulama, para qori’, para ahli nahwu, para penyair dan para periwayat. Hal ini diungkapkan oleh Ibnu ‘Asaakir di dalam kitabnya pada jilid pertama. Tulisan beliau yang seperti ni mendapatkan pujian manis dari kalangan ulama seperti syukri Faishal dalm muqaddimahnya Al-Mathbu’ah ‘Ashim, ia berkata:” sesungguhnya pengarang kitab tarikh madinah dimasyq ini tidak hanya mengunggulkan tentang sejarah kota damaskus dan  negara Syam, melainkan yang berhubungan nuansa keislaman baik itu yang berhubungan dengan kebudayaannya, penyebarannya di tanah arab”.

Tarikh madinah dimasyq bukanlah kitab pertama yang beraliran historis, sebelumnya ada kitab-kitab tarikh seperti kitab karyanya Ibnu ‘Asaakir ini, sebut saja:
   1.      Tarikh Raqqah karyanya Al-Qusyairy
   2.      Tarikh Ashbahan karyanya Abi Nu’aim
   3.      Tarikh Naisabury karyanya Al-Hakim
   4.      Tarikh Baghdad karyanya Al-Khatib Al-Baghdadi.
Yang nantinya kitab-kitab diatas menjadi rujukan beliau dalam menyusun kitab madinah dimasyq ini.
Namun, keutamaan kitab tarikh madinah dimasyq ini dari kitab-kitab tarikh sebelunya ialah keluasan materinya serta penjabarannya yang melingkupi berbagai macam aspek. Hal ini diungkapkan oleh al-Mujahid dalam tarikh dimasq pada muqaddimahnya:” tidak akan kalian temukan di damaskus dalam sejarah seorang muhaddis yang tinggi gelaran dalam bidang hadisnya yaitu al-hafidz kecuali beliau, dan belum pernah ditemukan dalam sejarah damaskus seorang mengarang kitab setebal 80 jilid kecuali Ibnu ‘Asakir”.

Selain dari pada itu, pada awal kitabnya ia memulai dengan menceritakan sejarah nabi Muhammad SAW. dengan mengkhususkan setengah dari jilid dua kitabnya. Ia juga menulis biografi khulafa Rasyidin  RA. dan sahabat nabi yang lainnya tidak terkecuali dari baik dari kalangan jahiliyyah maupun muhadromain.
            
Kitab ini selesai pertama kali pada 549 H dengan 75 juz, kemudian ia menambahi dan menghimpun apa yang telah di dapatnya sampai adanya salinan baru  menjadi 80 jilid pada tahun 559 H. DR. Al-Munjid memperkirakan bahwa Ibnu ‘Asaakir dalam menyusun kitab madinah dimasqy ini membutuhkan waktu lebihkurang 30 tahun. 

Begitu pentingnya kitab tarikh madinah dimasyq ini dalam mengkaji ilmu khususnya dalam bidang hadis, sehingga para ulama ada yang meringkasnya menjadi kitab yang sistematis, diantaranya: 
1. Ringkasan Imam Abu Syamah Abdurrahman bin Ismail Al-Dimasyq w. 665 H, yaitu 2 naskah yang besar  dan kecil berjumlah 15 jilid. 
2. Ringkasan  Al-Qadhi Jamaluddin Muhammad bin Makrom Al-Anshori bin Mandzhur, pengarang Lisanul ‘Arob. 
3. Ringkasan Syaikh Badruddin Mahmud bin Ahmad Al-‘Aini. 
4. Ringkasan Tarikh Madinah Dimasq oleh Ahmad bin Hajar 
5. Ringkasan Isma’il bin Muhammad Al-Jarrah 
6. Ringkasan Abi Fath Al-Khatib.
7. Tahdzib Ibnu ‘Asaakir Oleh Abdul Qodar Badran 
8. Muntakhob Qasim bin Ali bin ‘Asaakir.
    Dan masih banyak lagi yang belum terbacakan oleh penulis. 
 Fakta-fakta tentang Kitab Tarikh Dimasyq
1. Naskah Tarikh ini  di temukan di perpustakaan Al-Dzohiriyyah di Damaskus disusun 19 jilid, dan kekurangannya di sempurnakan oleh naskan lain yang terdapat di Kairo, Marokis dan Istambul. 
2. Naskah Tarikh ini juga di temukan di perustakaan umun di Ribath 
3. Gambaran naskah ini terdapat juga di Dar Al-Kutub Al-Wathoniyyah di Tunisia dari hurup ‘ain sampai huruf mim. 
4. Gambaran naskah berikutnya di lemari perpustakaan Ibnu Yusuf di Markasy, yang dikenal degan Naskah Maghribiyyah dan juga Naskah Yusufiyyah. 
5. Gambaran Naskah yang ditemukan di Perpustakaan Al-Azhar.

    Sistematika Penyusunan Kitab Tarikh Madinah Dimasqy
Dalam muqaddimahnya, Ibnu ‘Asaakir menjelaskan bahwa sistematika yang ia lakukan dalam menyusun kitabnya yaitu dengan memulai menyebut nama ahmad, yang di mulai dengan ahmad Al-musthafa yaitu Rasulullah SAW, hal itu sebagai mana contoh berikut:
setelah itu ia mengurutkan sampai huruf yaa, sistematika ini lebih condong ke arah alfabetis. Mungkin hal ini dapat kami urutkan sebagai berikut:
      Huruf Alif diawali Ahmad Al-Musthafa, bukan Ibrahim dan diakhiri rijal ke 871 yaitu Ayub bin Yazid.
      Huruf Baa diawali Busri bin Abi Arthoah, dan diakhiri rijal ke 983, yaitu Baihas bin Shuhaib bin Amir.
      Huruf Taa diawali Tubba’ bin Hasan, dan diakhiri rijal ke 1016, yaitu Tuwail bin Bisri bin Hanzholah bin Alqomah.
      Huruf Tsaa diawali Tsabit bin Ahmad bin Husain, dan diakhiri rijal ke 1058, yaitu Tsaur bin Yadzid bin Ziyad.
      Huruf Jim diawali Jabir bin Jubair Al-Madzhiji, dan diakhiri  rijal ke 1106, yaitu Jaisy bin Maimun binAbdullah.
      Huruf Haa diawali Habis bin Saad, dan diakhiri rijal ke 1854 Huyai bin Abi Katsir.
      Huruf Kha diawali Khorijah bin Zaid bin Tsabit, dan diakhiri rijal ke 2114, yaitu Zayyal bin Muhammad.
      Huruf Raa diawali Rasyid bin Dawud, dan diakhiri rawi ke 2222, yaitu Raihan bin Abdullah.
      Huruf Zai diawali Zadzan Abdullah, dan diakhiri rijal yang ke 2357, yaitu Zirok bin Abdullah.
      Huruf Sin diawali Sabiq bin Abdullah, dan diakhiri rijal 2707, yaitu Sulaiman bin Yadzid.
      Huruf syin diawali Syaddad bin Aus, dan diakhiri rijal yang ke 2754, yaitu Syairikuh bin Syadi.
      Huruf Shad diawali Shadir bin Kamil, dan diakhiri rijal ke 2909, yaitu Shaifi bin Hilal.
      Huruf Dhaa diawali Dhohhak bin Ahmad, dan diakhiri  rijal yang ke 2937, yaitu Dhamdham bin Zur’ah.
      Huruf Thaa diawali Thariq bin Ziyad, dan diakhiri rijal ke 2995, yaitu Thayyib.
      Huruf Dzho diawali Dzolim bin Umar bin Dzalim, dan diakhiri rijal ke 3005, yaitu Dzafar bin Nasr.
      Huruf ‘Ain di awali ‘Ashim bin Bahdal Al-Kalbi, dan diakhiri rijal ke 5534, yaitu ‘Uyainah bin ‘Aisyah bin Umar.
      Huruf Ghain diawali Ghazi bin Hasan, dan diakhiri rijal ke 5568, yaitu Ghailan bin Abi Ma’syir.
      Huruf Fa diawali Fatik bin Hasan bin Syarik, dan diakhiri rijal 5646, yaitu Faidh bin Muhammad.
      Huruf Qaaf diawali Qabil bin Adam AS, dan diakhiri  rijal yang ke 5774, yaitu Qhaidz bin Qais.
      Huruf Kaf diawali kabis bin Rabi’ah, dan diakhiri dengan 5842, yaitu Kailan Nush bin Jasarsyah.
      Huruf lam diawali Labdah bin ‘Amir, dan diakhiri rijal ke 5867, yaitu Laits Al-Laitsi.
      Huruf Mim diawali Muhammad bin Ahmad bin Aban, dan diakhiri rijal ke 7807, yaitu Maimun ar-Rumi.
      Huruf Nun diawali Nabat bin Yadzid, dan diakhiri rijal ke 8942, yaitu Niyaq.
      Huruf Waw diawali Wabishah bin Ma’bad, dan diakhiri rijal ke 8078, yaitu Wuhaib bin hamid.
      Huruf Haa yang diawali  Habil bin Adam AS., dan diakhiri rijal ke 8086, yaitu Harun bin Umar bin Dziyad.
      Huruf Lam Alif diawali Laahiq bin Husain, dan diakhiri rijal ke 8094, yaitu Laahiz bin Quraith.
      Huruf yaa diawali Yasin bin Sahal, dan diakhiri rijal ke 8349, yaitu yadzid bin Muawiyah bin abi Sufyan.
      Untuk Rijal dari 8350 sampai 10226 terdiri dari Kunyah, laqob, nama rawi wanita.
Setelah itu ia juga menyebutkan nama ayah dan kakeknya, serta beliau tidak mencampur adukkan antara wanita dan pria. Tidak hanya itu, beliau juga menyebutkan nasab dan kunnya bagi rawi yang tidak diketahui. Dan ia menyebutkan seorang rawi yang tidak disebutkan dalam periwayatannya (mubham). System unik lainnya dalam menyusun kitab ini ialah ia menambahkan syair dan lampiran-lampiran. Hal ini dapat kita saksikan pada jilid II pada halaman 6:

            Dalam menanggapi sistematika yang diterangkan mu’allif dalam muqaddimahnya, masih kurang komprehensif dan belum sesuai dengan isi kitab yang tebalnya 80 jilid menurut penulis. Hal ini penulis kritisi setelah menlakukan riseth terhadap kitab yang memuat 10226 biografi tersebut. Kitab yang tebal 80 jilib hanya memiliki muqaddimah 4 lembar sungguh sangat menyedihkan sebenarnya, namun setelah penulis kroscek ulang, ternyata hal itu memiliki keistimewaan tersendiri, karena muallif ingin kitabnya tidak hanya sampai kepada ia semata, akan tetapi setelah ia akan muncul juga kitab rijal yang sama dengan model yang lebih baik lagi.
            Di sini kami menemukan beberapa metode yang mungkin belum tercantumkan oleh muallif yang sebenarnya sudah terlintas dalam pemikirannya namun beliau lupa untuk menggoreskannya dengan tinta. Diantaranya:
  1. Analisi historis terhadap rijal, hal ini dapat kita saksikan banyaknya kisah-kisah yang terdapat dalam satu rawi.
   2.   Komparasi antara Hadis dengan Historis rijal, hal ini dapat kita temukan pada jilid dua yang banyak mengisahkan tentang Rasulullah SAW, dan di sana ia menggunakan kisah nabi dan hadis nabi.
  3.  Tahammu wal Ada, ternyata tahamu wal ada’ tidak hanya terdapat dalam periwayatan hadis, didalam periwayatan rijal pun ternyata ada, hal ini di lakukan oleh Ibnu ‘Asaakir dalam kitab Tarikh Madinah Dimasqy.
            Untuk sementara penulis hanya menemukan tiga metode, mungkin untuk selanjutnya bisa dilakukan kroscek ulang lagi supaya ilmu tentang kitab rijal ini tidak statis, melainkan dinamis.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Entri yang Diunggulkan

SIDANG EMAS, DESA YANG PUNYA SEGALANYA

Sahabat Wisnoe ...... Pada kesempatan ini, Sabtu 21 Oktober 2017 pukul 10:42 kita akan membicarakan sedikit tentang desa kelahiran...

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.