AROMA PEMANDANGAN PANTAI INDRAYANTI



Sahabat Wisnoe....
berikut ini kita akan berpetualangan ke negeri Gunung Kidul, tepatnya di pantai Indrayanti Yogyakarta.


Yogyakarta selain dikenal dengan kota pendidikan, juga dikenal dengan kota parawisata. Banyak sekali tempat-tempat wisata yang dapat memanjakan mata visitor di Yogyakarta, mulai dari candi Borobudur, candi Prambanan, monument-monumen, sampai kepada pantai-pantai. Dari sekian banyak tempat wisata yang telah kami sebutkan tadi, ada tempat wisata yang dapat membuat anda tahan berlama-lama di tempat itu, yaitu pantai Indriyanti Gunung Kidul yang terletak di  kota Wonosari. Dengan panorama alam yang sejuk dan tenang membuat tempat ini sangat cocok buat pasangan kekasih yang hendak bercinta.

Pantai Indriyanti tidak jauh dari pantai Baron, hanya lebih kurang 8 KM. bagi seseorang yang penikmat laut, tentu pantai ini adalah sarapan yang sungguh nikmat bagi mata-mata anda yang sedang mengantuk memikirkan pelajaran, memikirkan pacar, dan kegiatan yang melelahkan lainnya.

Suasana pantai yang sejuk, dibaluti angin yang sepoi-sepoi, ombak yang tidak terlalu kencang, dan suasana langit yang damai, membuat pantai ini menjadi favorit di mata pengunjungnya. Tidak hanya sampai disitu, keindahan pantai ini juga terlihat ketika pada waktu sore hari, dengan suasana sunsetnya itu, membuat mata pengunjung berdetuk kagum dengan suasananya.

Berikut ini suasana pantai yang kami abadikan:





Ini adalah PBSB angkat 2010 sedang mengadakan tour di Pantai Indriyanti Gunung Kidul, Wonosari.




Ini adalah suasana laut yang dibalut dengan rerumputan yang berwarna hijau. 

Jangan lupa juga untuk mengunjungi alamat situs berikut ini:
Aroma Pemandangan Masjid Agung
Serukan...!!!!

AROMA PEMANDANGAN INDAH MASJID AGUNG PALEMBANG

            
Sahabat Wisnoe.....
kali ini kita akan berjalan-jalan kenegeri Empek-empek untuk mengunjungi sebuah masjid peninggalan kesultanan negeri Sungai Musi ini. selamat menikmati......
            Palembang memiliki banyak tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi, terutama jembatan Ampera yang tertegak kokoh di atas permukaan sungai Musi, gunung Dempo yang terletak di kota Pagaralam, danau Ranau yang berbatasan dengan provinsi Lampung serta berbagai macam museum serta tempat-tempat bersejarah yang mengiringi perjalanan kota Palembang. Namun dari sekian banyak wisata yang berada di kota Palembang, ada satu tempat wisata  yang paling berkesan dalam kehidupan penulis, yaitu masjid Agung Palembang. Karena, keunikan bentuk bangunannya serta ornament yang digunakan untuk masjid Agung ini sangat mencirikan masjid-masjid yang berada indonesia, seperti masjid Agung Banten, masjid Agung Yogyakarta dan lainnya.

            Masjid yang didirikan pada 1738 m oleh Sultan Mahmud Badarudin I ini merupakan pusat kota Palembang, karena berdekatan dengan air mancur yang ditandai sebagai pusat kota. Selain berdekatan dengan air mancur, masjid Agung Palembang juga berdekatan dengan Ampera yang merupakan simbol kota Palembang. Hal inilah yang membuat masjid Agung ini menarik dan penuh keindahan.

            Masjid Agung memiliki ciri khas tersendiri dari masjid-masjid agung yang lainnya, karena masjid ini memiliki satu ruang utama dan ruang kedua yang ditandai dengan tiga kubah, masing-masing kubah berbentuk limas. Masjid ini juga memiliki dua menara, yang satu tinggi menjulang ke langit dan satunya pendek dan melebar seperti menara masjid Agung Banten. Tidak hanya sampai di situ, bentuk kubahnya yang limas serta di tambah ornament yang berciri khaskan china membuat keindahan masjid ini sangat dikagumi para pengunjung.

            Keindahan masjid Agung semakin menarik lagi ketika kita memasuki didalamnya, dengan suasana alami dan penuh kesejukkan, masjid Agung memberikan aromah kenyamanan bagi para pengunjungnya. Karena ketika pengunjung mengunjungi masjid ini, para pengurus masjid menyiapkan berbagai fasilitas yang dapat memanjakan para pengunjung, seperti menyiapkan tempat alas kaki khusus bagi pengunjung, menyiapkan buka puasa bersama ketika bulan ramadhan, menyiapkan tempat rehat bagi musafir dan masih banyak yang lainya.  Keindahan masjid ini juga dihiasi dengan tulisan kaligrafi yang terukir indah di setiap dinding-dindignya baik yang terletak diruang utama maupun di ruang keduanya. Berbagai macam tulisan kaligrafi yang terletak di dinding masjid, seperti khot tsulus, khot kufi dan khot naskhi yang di lebur dengar berbagai warna.

        Selain di dalam masjid, keindahan masjid juga tampak pada luarnya, berbagai macam bentuk bunga-bungaan yang menghijau, pepohonan yang berbentuk seperti pohon pinang, serta rerumputan yang berbaris rapi, menjadikan taman masjid seperti taman Babilonia.

            Masjid Agung akan semakin tampak indah lagi ketika dilihat pada waktu sore dan malam hari, karena pada waktu-waktu itu masjid Agung akan dibalut cahaya yang berwarna-warni. Mulai dari warna putih, kuning, hijau, biru, merah bahkan warna emas pun ada. Keindahan masjid Agung akan lebih terasa kalau disaksikan dari jauh, seumpama dari jembatan ampera ataupun dari tempat-tempat yang bertetanggaan dengan masjid, sangat menarik lagi pada waktu itu suasana malam ditutupi langit yang berwarna hitam serta bintang-bintang yang berkedipan. Karena hal ini pernah penulis rasakan sendiri, pada waktu itu penulis merasakan keindahan yang tiada tara ketika menyaksikan masjid Agung dari jarak jauh dengan mengendarai ketek pada malam hari, terasa hidup pada waktu itu seperti di surga. 


Berikut ini kami akan menampilkan beberapa moment indah yang pernah diabadikan:




Masjid Agung Palembang dilihat dari depan pada malam hari, tampak pada gambar masjid Agung Palembang diselimuti berbagai macam warna, mulai dari warna putih, hijau, ungu, kuning keemasan yang di-background-ni dengan warna hitam langit dan berkedipan bintang.





Ini adalah suasana keindahan masjid Agung Palembang pada siang hari, tampak di sini taman masjid yang dihiasi pepohon yang seperti pohon pinang serta rumput-rumput yang meniduri daratan bumi dan juga Nampak di sini suasana hari yang begitu cerah, karena dihiasi dengan tarian awan serta wajah langit yang membiru.





Masjid Agung Palembang pada waktu sunset, tampak pada gambar suana matahari  berjalan menuju perlabuhannya. Juga Nampak pada gambar perpaduan antara warna putih dan hitam yang menandakan akan berakhirnya waktu sore hari dan dimulainya waktu malam hari.
Wisnu Sayang

KELUARGA M. SENEN


Sahabat Wisnoe . . .
Hari ini merupakan hari berduka bagi keluargaku, bertepatan hari selasa yang menyedihkan. Sosok nenek yang selama ini menganyomi anaknya setelah kakek, sekarang berpulang ke rahmatullah . . .
Untuk itu kami akan memaparkan sedikit cerita tentang keluargaku, berikut ceritanya :

Siapa yang tak kenal dengan kakekku, M. Senen. Juragan karet yang sangat di segani oleh penduduk Sidang Emas pada eranya. Kemuliaan tabiat dan kemurahan tangannya terhadap orang lain menjadikan ia sosok yang dihormati serta disegani di berbagai kalanagan. Namun, sekarang dari keluarga tadi tidak ada yang dapat melanjutkan estaped kehormatan yang telah dibentuk rapi oleh kakekku. Para anak-anaknya sekarang tidak ada lagi yang dapat meniru perilaku baik seorang M. Senen. Dari sembilan orang anaknya, tidak ada yang sanggup memegang tampuk kehormatan itu. sebenarnya apa yang membuat mereka tak mampu melanjutkan tanpok kehormatan itu. Pertanyaan itu selalu membuat aku penasaran, banyak sekali penelitian ku kerahkan supaya mendapatkan jawabannya, namun semua penelitianku menjadikan aku ragu akan anak-anak kakekku. sebenarnya mereka ini anak kakekku atau bukan?

Dari pada pada kita memikirkan hal itu, lebih baik kita membicarakan tentang silsilah anak M. Senen yang sembilan orang tadi.
1. Harison (memiliki 3 anak perempuan, dan semuanya telah menikah).
2. Hanimah (memiliki 2 anak perempuan, dan satu lai-laki dan semua telah menikah).
3. Tasul M. Senen, Ini adalah Kades Sidang Emas. (memiliki dua anak laki-laki dan satu perempuan dan semuanya telah menikah).
4. Maula (memiliki dua anak laki )
5. Ahmad (memiliki satu anak perempuan dan satu laki-laki).
6. Juhana Ria (memiliki dua anak laki-laki dan satu perempuan).
7. Waibani (Ini ayahku, dapat dibaca disini.)
8. Kailani (memiliki dua anak laki-laki)
9. Kusnil (memiliki tiga anak perempuan)

Namun kegigihan serta ketabahannya tidak membuat ia berarut-larut dalam kesedihan, ia terus berjuang bangkit dan berusaha menjadi yang terbaik dengan dimotivasi lagu Rhoma Irama "Banyak Jalan Menuju Roma" tentunya tidak mengandalkan segala cara, yang penting halal dan diridhoi oleh Allah SWT.


Namun kegigihan serta ketabahannya tidak membuat ia berarut-larut dalam kesedihan, ia terus berjuang bangkit dan berusaha menjadi yang terbaik dengan dimotivasi lagu Rhoma Irama "Banyak Jalan Menuju Roma" tentunya tidak mengandalkan segala cara, yang penting halal dan diridhoi oleh Allah SWT.

Ayahku memang tidaklah pavorit dalam memikul beban kakekku yang dikenal seorang yang di hormati selama ini, namun ia limpahkan hal itu semua kepada anaknya, ia yakin apa yang telah ia ajarkan kepada anaknya adalah mantera yang ajaib buat memjadikan anaknya menjadi orang yang mampu membawa beban tersebut.

walau ayah dimata orang-orang adalah sosok yang tak pantas dijadikan kawan, karena tingkah lakunya yang akan merusak generasi bangsa, namun hal itu bukanlah menjadi penghalang bagi kami sebagai anaknya agar selalu taat serta hormat kepadanya, karena dialah yang membuat kami ada dan karena ialah kami bisa bernafas dengan baik sampai saat ini. kami pun memiliki keyakinan bahwa kelak ayah akan sadar dan menjadi pribadi wali Allah STW yang mampu membawa teman-teman yang selama ini terjerumus ke dalam lobang ke maksiatan akan ia bawa ke jalan Allah demi menuju Surga yang didamba-dambakan.

Kemanakah keluarga M. Senen akan melangkah . . .
Akankah ia tetap mengibarkan bendera kehormatan serta kekompakkannya . . . .
Akankah mereka bisa bersatu tanpa hadirnya M. Senen di tengah-tengah mereka . . . 

Dari kesembilan anak kakekku di atas yang paling dihormati adalah Wawakku, Tasul. karena ia adalah kepala desa, namun dengan seiring jalan kehormatan yang ada dalam jiwanya luntur begitu saja di karena Trauma harta yang membuat ia tidak lagi di hormati orang-orang. Memang begitulah di tempatku itu, semua orang akan hormat, segan dan malah pauh bagi mereka yang memiliki harta yang berlimpah.



Semoga berhasil dengan hasil yang sempurna, amien ya Allah.
      
Sekarang, keduanya (kakek dan nenek) telah berpulang ke hadirat Allah SWT, kami selaku keluarga hanya bisa berdoa' semoga amal ibada yang selama ini mereka kerjakan diterima oleh Allah SWT dan ia tempatkan keduanya di Surga. Amien . . .

Aku yakin dengan sekuat iman dan ragaku, tak ada yang tak mungkin semua kan menjadi mungkin asalkan ada usaha dan perbuatan yang baik.

BIOGRAFI IMAM ATH-THABARANI






Latar Belakang Kehidupan al-Thabarani
Sulaiman bin Ahmad bin Ayyub bin Muthair al-Lakhmi al-Yamani al-Thabrani merupakan nama lengkap al-Thabarani.[1] Beliau dilahirkan pada tahun 260 H / 873 M, bulan shofar, oleh seorang perempuan besuku Akka di Kota Akka, kota yang merupakan salah satu kota tertua di Palestina. Al-Thabarani dilahirkan  ditengah-tengah keluarga dari kabilah Lakhm suku Yaman yang berimigrasi ke Quds (Palestina) dan menetap di sana.
Al-Thabrani mulai belajar hadis sejak usianya masih muda, yakni ketika beliau berusia 13 tahun, tepatnya pada tahun 273 H. Sedangkan pada tahun 274 H, beliau berkelana ke Quds (Palestina), Syam serata Qaisariyah untuk menghafal al-Qur’an dan belajar berbagai ilmu pengetahuan dan agama.
Berbagai upaya di lakukan al-Thabarani guna menambah wawasan keilmuan. Salah satu upaya yang beliau lakukan dengan menghabiskan sejumlah besar umurnya yaitu dengan mengunjungi satu tempat untuk berpindah lagi ke tempat yang lain. Syiria, Hijaz, Yaman, Mesir, Irak, Iran, Semenanjung Arab Saudi, serta Afghanistan sekarang ini, termasuk beberapa tempat yang beliau kunjungi guna menambah hazanah keilmuan di samping beberapa kota lain disekitar negeri-negeri Persia. Dalam mempelajari hadis Nabi sendiri,al-Thabarani menghabiskan waktu kurang lebih tiga puluh tahun. Selama kurun waktu 30-33 tahun beliau berkelana menambah koleksi keilmuan.
Al-Thabrani juga mengunjungi Asfahan pada tahun 290 H. Setelah menyelesaikan studinya ke berbagai wilayah, beliau kembagi lagi ke Asfahan, dan menetap di sana sampai pada akhirnya, Al-Thabrani meninggal di Asfahan pada 28 Zulqa’idah tahun 360 H dalam usia seratus tahun sepuluh bulan dan dimakamkan di samping makam Hamamah al-dausi, seorang sahabat Rasulullah Saw.[2]

Guru-guru dan Murid-murid al-Thabarani
Guru-guru beliau cukup banyak, bahkan menurut catatan al-Zahabi mencapai lebih sari seribu orang. Diantaranya adalah Hasyim bin Murtsid al-Thabrani, Ahmad bin Mas’ud al-Khayyat, ’Amr bin Abi Salmah al-Tunisi, Ahmad bin ’Abdillah al-Lihyani, ’Amr bin Tsaur, Ibrahim bin Abi Sufyan, Abi Zur’ah al-Dimasyqi, Ishaq bin Ibrahim al-Dabiri, Idris bin Ja’far al-’Athar, Basyar bin Musa, Hafsh bin Umar, ’Ali bin ’Abdil ’Aziz al-Bagawi, Miqdam bin Dawud al-Ru’Yani, Yahya bin Abi Ayyub al-’Allaq, 'Abdullah bin Muhammad bin Sa'id bin Abi Maryarn, Ahmad bin ‘Abdul Wahhab al-Hauthi, Ahmad bin Ibrahim bin Fil al-Balisi, Ahmad bin Ibrahim al-Busri, Ahmad bin Ishaq bin Ibrahim bin Nabith al-Asja'i dan lain-lain.
Sedangkan rnurid-muridnya antara lain; Ahmad bin Muhammad bin Ibrahm al-Sahhaf, Ibn Mandah, Abu Bakar bin Mardawih, Abu ‘Umar Muhammad bin al-Husain al-Basthami, Abu Nu'aim al-Ashbahani, Abu al-Fadhl Muhammad bin Ahmad al-Jarudi, Abu Sa’id al-Naqqas, Abu Bakr bin Abi ‘Ali al-Dzakwani, Ahmad bin ‘Abdirrahman al-Azdi, Abu Bakar Muhammad bin Zaid dan lain sebagainya Al-Thabrani juga mempunyai beberapa guru yang pada kesempatan lain rneniadi muridnya, di antaranya Abu Khalifah al-Jumahi dan al-Hafidh ibn ‘Uqdah.

Penilaian para Ulama tentang al-Thabarani
Beberapa ulama telah mengungkapkan berbagai komentar tentang pribadi al-Thabrani. Al-Hafidh Abu al-‘Abbas ibn Mansur al-Syirazi mengemukakan bahwa dirinya telah menulis 300.000 hadis dari al-Thabrani dan ia tsiqah. Sedangkan menurut Sulaiman bin Ibrahim, al-Thabarani adalah seorang penghafal hadis sekitar 20.000 sampai 40.000 hadis. Dan Abu Bakar bin Abi ‘Ali menambahkan bahwa al-Thabrani orang yang terkenal ilmunya, pengetahuannya luas dan banyak karya-karyanya, dan konon di akhir hayatnya ia buta.
Adapun menurut Abu ‘Abdillah ibn Mandah bahwa al-Thabrani adalah salah satu penghafal yang sangat terkenal. Sedangkan menurut Abu al-Husain Ahmad bin Faris al-Lugawi yang dinisbatkan kepada Ibn al-Amid, al-Thabrani dalam hal hafalan lebih unggul dibanding al-Ji’abi, sedangkan Abu Bakar sendiri lebih unggul dari pada al-Thabrani dalam hal kepintaran dan kecerdasannya. Dan dalam satu riwayat di katakan pula bahwa beliau juga menyusun kitab tafsir.
Dari penilaian para ulama di atas menunjukkan bahwa mayoritas ulama mengakui keadilan dan kapasitas intelektual yang tinggi terhadap al-Thabarani. Sehingga sebagai karir puncaknya dalam bidang hadis al-Thabrani meraih gelar al-Hafid, suatu gelar ahli hadis dalam level yang cukup tinggi.
kunjungi juga:
WISNU AL-FARISY

Oleh : Imam, Mad Shol dan Nafiz

[1] Al-thabarani, al- Mi’jam al-Shaghir lil Thabarani, pen-tashhih ‘Abdurrahman Muhammad Usman juz I, (Beirut: Dar al-Fikr,1981)
[2] M.Hasbi ash-shiddieqy,Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits,Jakarta:Bulan Bintang, 1987),332

Total Tayangan Halaman

Entri yang Diunggulkan

SIDANG EMAS, DESA YANG PUNYA SEGALANYA

Sahabat Wisnoe ...... Pada kesempatan ini, Sabtu 21 Oktober 2017 pukul 10:42 kita akan membicarakan sedikit tentang desa kelahiran...

Diberdayakan oleh Blogger.