Berikut adalah muqaddimah penerbit yang cukup
komprehensif membahas seputar kitab al-Kamil dan pengaranya, Ibn ‘Addi. Keterangan biografi pengarang, tentang kitab
al-Kamil mulai metode dan sistematika kitab sampai kepada percetakan kitab ini.
A.
Ibnu ‘Addiy dan Kitabnya
Di dalam Muqaddimah meliputi beberapa pembahasan tentang
pengarang dan kitabnya yaitu:
a.
Zaman Ibn Adiy dan Lingkungan Hidupnya
a)
Kondisi
Politik
Ibnu ‘Addiy hidup di dua masa yaitu abad ke-3 dan ke-4 H yakni
277—365 H. masa ini adalah masa
kelemahan dan kemunduran dinasti Abbasiyah, seta mulai munculnya perpecahan dan
munculnya daulat-daulat kecil yang dipimpin oleh pemimpin yang meremehkan
khalifah dan khilafah. Sekalipun mereka tetap mengakui kekhalifahan Abbasiyah
dan mendoakan khalifah Abbasiyah di setiap khotbah di hari Jum’at dan hari
Raya. Dan tidak heran bila bergabung dan memisahkan diri dari khilafah
Abbasiyah.
Diantara daulah-daulah kecil
tersebut:
1.
Daulah
al-Shafariyah dipimpin oleh:Ya’qub ibn Laits
2.
Daulah
al-Samaniyah , didirikan oleh: Isma’il ibn Ahmad al-Samaniy. Daulah ini
memiliki cabang:
1)
Daulah
Ghaznawiyah, lahirlah dari daulah ini Sultan Mahmud al-Gaznawi, penakluk India
2)
Daulah
Bani Buwaih: daerah Persi, Hamzan, dan Isfahan
3)
Daulah
Bani Hamdan : daerah Mongol dan Halb
4)
Daulah
Thuluniyah: Mesir
5)
Daulah
al-Akhsyidiyah: Mesir
6)
Daulah
Fatimiyah: Mesir
7)
Semua
itu dinisbahkan kepada pemisahan diri Andalusia dari Bani Abbas
b)
Kondisi
Sosial: keadaan politik daulah Abbasiyah yang terpecah belah ini berefek kepada
social, ekonomi, agama, dan budaya.
Dalam aspek social daulah-daulah ini merupakan jejak kemajuan
peradaban, serta kemajuan masyarakat Islam. Dan perpindahan pusat peradaban dan
kemajuan dari Bagdad ke kota-kota yang saling bersaing di berbagai bidang.
Diantara kota-kota tersebut adalah: Kordova, Bukhara, Gaznah, dan
Halb
c) Kondisi
Ekonomi: ekonomi masing daulah salig bekerja sama dan bersaing dalam
perekoomian, perhatian yang besar terhadap pertania, irigasi, perindustrian
(kerajinan) serta perdagangan. Sehingga membawa kemajuan dan kemakmuran.
d) Aspek pengatahuan: persaingan daulat-daulat
ini tidak terbatas pada ekonomi saja namun persaingan terbesar adalah di bidang
pengetahuan atau pemikiran. Hamdaniyah mendominasi wilayah Halb, dan kemajuan
ini sangat tampak di Andalusia.
e) Aspek
Agama: Aspek inilah yang paling penting disisi pemimpin dan pemerintahan.
Persaingan antar mazhab agama sangat tampak. Tersebarlah pokok-pokok syiah,
khususnya ismailiyah di banyak kota. Begitupun mu’tazilah dan sufiyah. Daulah
Abbasiyyah sangat disibukkan oleh gerakan-gerkan tersebut, mungkin ini salah
satu factor melemahnya Daulah Abbasiyyah, yakni perpecahan internal Islam
sendiri,
b.
Pembahasan Tentang Riwayah dan Para Rawi
Dalam muqaddimah dipaparkan sedikit tentang
ilmu rijalul hads yang mencakup tentang tarikh al-ruwah dan al-jarh wa ta’dil
c. Kitab – Kitab tentang Rawi-Rawi Dhu’afa’ dan Majruhin
Diantara kitab srupa dengan al-Kamil adalah:
1. Kitab Dhu’afa’ al-Kabir, al-Bukhari
2. Kitab Dhu’afa’ al-Shagir, al-Bukhari
3.
Dhu’fa’
wal Matrukun, al-Nasa’i
4.
Kitab al-Dhu’fa’, Abi Hatim ibn Hibban
al-Busti
5.
Mizan al-i’tidal, al-Zahabi Abi Abdillah Muhammad ibn Ahmad
6.
dsb
d. Biografi Ibn ‘Addiy
Nama
lengkap beliau adalah al-Imam al-hafizh
al-Kabir al-Naqid al-Khabir, yakni Abu Ahmad Abdullah Ibn ‘Addy ibn Abdillah
Ibn Muhammad al-Jurjani. Lahir pada hari Sabtu awal ZulQaedah pada tahun
277H. Hidup dan tinggal di Jurjan dan menulis hadis disana pada tahun
290H dari Ahmad ibn Hafash al-Sa’di dan lainnya. Beliau melakukan pengembaraan
mencari ilmu ke berbagai daerah, dimulai dari tahun 297 H ke Makkah,
Madinah, Syam, Mesir, Iraq dan Khurasan. Beliau wafat pada Jumadil akhir tahun 365H.
Adapun guru-guru beliau sangat banyak sekali, sebagaimana disebutkan dalam
Mu’jamnya yaitu lebih dari 1000 syaikh. Diantaranya adalah: Abdul Rahman ibn
al-Qasim al-Rawas, Abu ‘Aqil, Anas ibn as-Salam, bahlul ibn Ishaq al-Anbari,
Muhammad ibn Yahya al-Marwazi, Abu abdirrahman al-nasa’ial-hasan ibn Sufyan,
Abu Ya’la al-Mausholi, al-hasan ibn Muhammad al-Madini, Abu ‘Arubah, dan
lain-lain.
Sedangkan murid beliau juga banyak sekali diantara mereka adalah : Abu al-Abbas
ibn ‘Uqdah, Abu Sa’d al-malini, al-hasan ibn Ramin, hamzah al-Sahmi, Abu
al-Husain Ahmad ibn al-‘Ali, dan Muhammad ibn Abdillah ibn Kuwaih.
Pujian ulama terhadap beliau adalah seorang ahli ilmu yang mengumpul ta’dil dan
tazkiyah. Kitab al-kamil adalah sebuah karya yang luar biasa yang sampai
sekarang menjadi sumber rujukan para ulama. karena itu Ibnu 'A‘ddi disebut Shahibul
Kamil. Hamzah al-Sahmi mengatakan
Ibnu ‘Addi adalah hafizh mutqin tidak ada ulama semasa Ibn ‘Addi yang
sebanding dengan beliau.
Al-Khalili: Ibn ‘Addi dalam segi hafalan dan kemuliaan tidak ada
bandingannya, begitu juga kata Ibn Abi Muslim.
Al-Imam
al-Zahabi: hafizh dalam
bidang ‘ilal dan rijal
Ibn
Nashir al-din: ibn ‘Addi
adalah imam hafizh kabir siqah ma’mun yang punya kitab Jarh wa ta’dil yag
diberi nama al-kamil, kitab yang sangat mulia dan banyak/tebal.
Karya-karya beliau:
konsentrasi pada ilmu tarikh al-rijal diantaranya adalah :
1. Al-Kamil
fi Dhu’afa al-Rijal
2. Asma’
al-Shahabah, naskah tulisan ditemukan di madinah dan Istambul
3. Usami
man rawa ‘anhum al-Bukhari, disimpan di perpustakaan Zhahiriyah, Damaskus
4. ‘Ilalul
Hadis 8 juz
5. Mu’jam
syuyukhih, tidak ditemukan
6. Jam’u
ahadis Malik ibn Anas, al-Auza’I, Sufyan al-Sauri, dan Syu’bah, serta ismail
ibn Abi Khalid wa Jama’ah min al-muqallin, kitab ini tak ditemukan
7. Al-Intishar
‘ala Mukhtashar al-Mazni fi Furu’ al-Syafi’iyyah, tidak ditemukan.[1]
oleh: Zuraidha dan Chipong
0 komentar:
Posting Komentar