Home » » MEMAKNAI PERUBAHAN ITU SENDIRI

MEMAKNAI PERUBAHAN ITU SENDIRI


Sahabat Wisnoe . . . .
Setiap manusia menghendaki adanya perubahan dalam hidupnya, namun terkadang perubahan yang di-iming-imingkan tak kunjung menghampiri. Cobalah kita intropeksi diri sejenak, apakah perubahan itu telah ada dan sudah datang kepada kita atau kita saja yang tak menyadari bahwa perubahan itu telah silih berganti dengan kehidupan itu sendiri hadir dalam ruang dan waktu yang kita lalui. Mungkin artikel ini dapat memberikan seceruhan hikmah tentang perubahan dalam hidup kita. Ingat! perubahan itu pasti, orang yang menolak adanya perubahan maka hal itu mustahil, karena perubahan itu akan ada dan terus ada selagi kehidupan ini berputar sebagai mana kehendaknya.

Perubahan pada hakikatnya akan selalu terjadi dan tidak akan pernah berhenti selama kehidupan ini akan berlanjut. Manusia manapun tidak akan dapat menolaknya, apalagi menghindari perubahan. Karena menghindari perubahan berarti mati.

Perubahan juga terjagi dengan kita sendiri, sejak lahir, kecil, dewasa dan memasuki masa tua, setelah itu meninggal. Bahwa banyak juga yang meninggal karena belum merasakan perekembangan, seperti apa yang telah tejadi pada janin, bayi.

Oleh karena itu, sebagai seorang manusia kita tidak dapat menolak memutihnya rambut dikepada, keriputnya kulit di sekujur tubuh, rapuhnya tulang dan melemahnya daya tahan tubuh dan ingatan, serta mati meninggal dunia ini, karena hal yang demikian adalah termasuk dari pada agenda perubahan. Kita pun tidak tahu secara pasti kapan hal itu akan terjadi kepada kita, intinya hal itu akan terjadi. Walau diantara hal itu ada yang tidak kita rasakan.

Memang perubahan yang di-idam-idam-kan semua orang adalah perubahan yang membawa ia kepada kebaikan. Tidak ada satu makhluk pun dimuka bumi ini yang menginginkan perubahan kearah negative. Apalagi hal itu perubahan yang menjatuhkan harga diri, wibawa serta kedudukan yang selama ini memberika kehidupan yang menyenangkan. Bagi orang yang tidak menerima akan perubahan tersebut, maka dengan berbagai macam bentuk cara akan ia lakukan demi mengembalikan kejayaan yang selama ini meninggalkannya.

Perubahan pada hakikatnya merupakan esensi dari kehidupan itu sendiri, karena tidak ada satu pun elemen dari kehidupan ini yang tidak akan berubah, semua pasti akan berubah. Karena perubahan adalah hidup itu sendiri, tidak berubah berarti mati.

Intinya, perubahan silakan terus berjalan sebagai mana adanya, perubahan akan memiliki makna bagi orang yang mempunyai komitmen yang tinggi pada iman, amal shaleh dan konsisten dengan kebenaran dan kesadaran. Tanpa hal itu, seorang akan sulit untuk menyelamatkan diri dari perubahan itu. Semoga kita termasuk orang-orang yang berubah dari arah yang lebih layak dan pantas dari sebelumnya.

Tulisan ini terinpirasi dari sebuah buku “Islam, Keseimbangan, Rasionalitas,Moralitas dan Spiritiualitas” karya Prof. Dr. Musa Asy’arie.

0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

Entri yang Diunggulkan

SIDANG EMAS, DESA YANG PUNYA SEGALANYA

Sahabat Wisnoe ...... Pada kesempatan ini, Sabtu 21 Oktober 2017 pukul 10:42 kita akan membicarakan sedikit tentang desa kelahiran...

Diberdayakan oleh Blogger.