Sahabat Wisnoe . . .Setiap manusia dikaruniai oleh Tuhan suatu kecerdasan, namun kecerdasan yang Tuhan kirimkan kepada kita berbeda dengan yang lain, tentu Tuhan akan memberikan kecerdasan kepada hambanya yang benar-benar ingin memilikinya. Berikut artikelnya, selamat membaca . . .!
Seorang nabi dalam sejarah kehidupan umat manusia dikenal dengan seorang yang memiliki kecerdasan yang sangat luar biasa. Kecerdasan yang dimilikinya dapat memungkinkan ia merasakan kebenaran dari segala arah dan sampai hal yang tak mungkin orang lain ketahui tentang kebenaran itu, sehingga hal itu membawa kepada kesadaran tentang kebenaran yang amat tinggi, untuk berkomunikasi langsung kepada Dzat yang memiliki kebenaran, yaitu Tuhan semesta alam.
Seorang nabi dalam sejarah kehidupan umat manusia dikenal dengan seorang yang memiliki kecerdasan yang sangat luar biasa. Kecerdasan yang dimilikinya dapat memungkinkan ia merasakan kebenaran dari segala arah dan sampai hal yang tak mungkin orang lain ketahui tentang kebenaran itu, sehingga hal itu membawa kepada kesadaran tentang kebenaran yang amat tinggi, untuk berkomunikasi langsung kepada Dzat yang memiliki kebenaran, yaitu Tuhan semesta alam.
Dengan demikian, seorang nabi berani melakukan perubahan dengan
berbagai resiko, karena demi kebenaran yang telah ia dapat dari sang pencipta.
Sehingga seorang nabi dengan kecerdasannya itu tidak segan-segan merevolusi
umatnya demi kebenaran yang hakiki, walau terkadang ditengah perjalanan
tantangan serta rintangan dari para pemberontak terus menggebuh-gebuh, namun
hal itu bukanlah halangan bagi seorang nabi. Contoh demikian dilakukan oleh
seorang nabi Muhammad SAW terhadap umatnya, Arab Jahiliyyah. Muhammad
secara mati-matian merubah umat manusia dari sebelumnnya mensakralkan apa yang
ia ciptakan, sampai menjadikan sang pencipta diri sebagai tuhan yang wajib di
sakralkan.
Mengubah suatu teologi yang menuhankan ideologi, kekayaan dan
kekuasaan, kepada teologi yang menuhankan pencipta alam semesta. Suatu proses
desakralisasi total terhadap setiap bentuk kekuasaan, kekayaan dan ideologi.
Dalam sejarah kehidupannya, Nabi Muhammad SAW dikenal memiliki
empat sifat yang utama, yaitu shidik, amanah, tabligh dan fathonah
(jujur, dapat dipercaya, reporter ulung dan cerdas). Dalam konteks ini, bahwa
kecerdasan seorang nabi ialah jujur dalam melihat kebenaran, disertai dengan
kepedulian yang tinggi dalam menjaga kepercayaan, serta seorang penyampai yang
ulung dalam menyampaikan kebenaran kepada umatnya.
Kecerdasan yang jujur, peduli dan informatif menjadi lentera dari
kegelapan yang sedang dirasakan oleh umat manusia. Kecerdasan yang mampu
mengubah umat manusia dengan segala praktik suci nabi yang tergambar dari
kehidupan sehari-harinya, yang pada masa-masa mendatang menjadi sumber serta
pegangan hidup bagi kelompok yang menganggap hal itu merupakan sumber pokok
ketengan serta perdamaian hidup.
Sebagai seorang insan sejati, tentu kita memerlukan kecerdasan
seorang nabi atau akal suci seorang nabi agar kita dapat menghadapi pelbagai
persoalan umat dengan menawarkan solusi jernih dan murni sebagaimana yang telah
dilakukan oleh nabi kepada umatnya. Dan supaya kita dapat menyusun dengan baik
kehidupan yang kita hadapi ini, sehingga setiap kali ada kekrisisisan dalam
hidup kita telah mempunyai penawar yang tepat untuk mengatasinya.
Artikel ini dibuat pada pukul 00:42 tanggal 08/05/2013 dengan
penuh gelisah dan rasa penasaran menikirkan umat yang tak kunjung berangkat
dari keterpurukan.
- Peluang Bisnis Dahsyat Yusuf Mansur. "Orang islam harus KAYA"
BalasHapusdan "Beli Kembali Aset Indonesia" dengan INDONESIA BERJAMAAH
Segera Amankan Posisi Anda, Segera JOIN bersama
Komunitas VSI , bisnis terbaru Ustadz Yusuf Mansur
Dengan Produk V-pay ( Virtual Payment ) Anda akan
dimudahkan dalam hal urusan pembayaran listrik,
telpon, pulsa, PDAM, TV Berbayar, Internet, Asuransi,
Kartu Kredit dan lain-lain. Transaksi dapat dilakukan
melalui Website, SMS, Android, BlackBerry, iPhone dan YM.
Penasaran Dengan Bisnis Ustd. Yusuf Mansur ini Kunjungi Website: KLIK DISINI